PENULIS SKENARIO : INDRI MUTIARAP
PEMERAN :
1.
Penyihir
2.
Sekertaris penyihir
3.
Cermin ajaib
4.
Putri salju
5.
Pangeran
6.
Dayang
LATAR :
1.
DI
RUMAH PENYIHIR
2.
DI
HUTAN
3.
DI
PINGGIR JALAN SETAPAK
4.
DI
ISTANA
SINOPSIS :
Pada zaman dahulu kala hiduplah
seorang penyihir cantik beserta sekertarisnya. Ia memiliki sebuah cermin ajaib
yang selalu berkata jujur setiap penyihir menanyakan suatu pertanyaan. Sampai
suatu ketika penyihir tersebut bertanya kepada cermin siapa wanita tercantik di
dunia. Cerminpun menjawab Putri Saljulah wanita tercantik didunia. Mendengar
jawaban cermin ajaibnya, penyihirpun murka. Ia menyusun rencana bersama
sekertarisnya untuk melenyapkan Putri Salju. Namun rencana untuk melenyapkan
putri saljupun gagal karena ramuan yang dibuat penyihir hanya berhasil membuat
putri salju tertidur. Pada saat putri salju tertidur ia diselamat oleh seorang
pangeran.
BABAK 1:
( Di rumah penyihir )
Penyihir : sekertaris
dimana kamu ? cepat kemari
Sekertaris : iya
tuanku, ada yang bisa aku bantu ?
Penyihir : aku bosan
selalu membuat ramuan, belikan aku hape dong , biar bisa kugunakan untuk
browsing, chatting, fban, twitteran, Yman, dan yang lainnya agar aku tidak
bosan.
Sekertaris : tapi
tuanku
Penyihir : argh gak
ada tapi-tapian, cepat belikan!
Sekertaris : (
penyihir tapi kok bodo sih )
Penyihir : hei kenapa
masih diam disini ?
Sekertaris : maaf
tuanku, bukannya saya tidak mau membelikan, tapi inikan dongeng tuanku, mana
ada yang jualan hape.
Penyihir : ooh gitu yah
, ehm ya sudah kalau begitu ambilkan
cermin ajaibku.
Sekertaris : ehm
baiklah tuanku
( sekertaris pun
mengambilkan cermin ajaib penyihir )
Sekertaris : ini
tuanku cermin ajaibnya
Penyihir : mana mana
, berikan padaku , sekarang kamu pergi sana ! kamu pergi kehutan untuk berburu
ubur –ubur
Sekertaris : iya
tuanku , ehh kok ubur – ubur ada dihutan tuanku ?
Penyihir : aduh
banyak tanya ,masih mending aku suruh berburu ubur-ubur daripada ikan lele
Sekertaris :
ehhhhhhhh tambah parah , baiklah tuanku
( sekertarispun pergi
kehutan untuk berburu ubur-ubur sesuai yang diperintahkan majikannya, dan
penyihirpu mulai asyik dengan cermin ajaibnya )
Penyihir : hai cermin
apa kabar?
Cermin : buruk kabar
Penyihir : loh kok
buruk ?
Cermin : suka suka
aku dong mau bilang apa
Penyihir : loh , kok
kamu jadi galak sih, aku banting baru tau rasa
Cermin : jangan
jangan ampun ampun
Penyihir : nah gitu
dong yang sopan , jangan kayak orang gak pernah sekolah
Cermin : kan emang
aku gapernah sekolah
Penyihir : owh iya ya
lupa hehehee , owh iya min aku mau
nanyak nih
Cermin : nanya apa
hir ?
Penyihir : 1 + 1 sama
dengan berapa ?
Cermin : gapernah
sekolah ya , 1 + 1 aja gak tau !
jawabannya 3 tauk
Penyihir : owh 3 ya
hehehee , tapi kalo hatiku tambah hatimu jadi berapa ?
Cermin : penyihir
gila ! sejak kapan cermin punya hati ,
Penyihir : ya maaf min, yaa maklumlah penyihir terhebat dan tercantik seperti aku ini terlalu sibuk memikirkan
hatimu.
Cermin : aduh GR
sekali sih , wanita tercantik didunia itu putri salju tauk
Penyihir : apa!!!!
Siapa dia ? berani-beraninya menandingi kecantikanku !
Cermin : dia itu
putri yang terbuang, dia sekarang tinggal ditengah hutan kopi dibelakang rumah
kita .
Penyihir : kurang
sopan kenapa dia tidak melapor padaku, jadinyakan aku tidak meminta pajak padanya.
Cermin : dasar
penyihir matre , kita kan lagi bahas kecantikan putri salju
Penyihir : owh iya ya
aku lupa , aku harus melenyapkan putri salju dari hutan kopi dibelakang rumah kita.
( penyihir pun
mengatur rencana bersama dengan sekertarisnya mereka berencana meracuni putri
salju )
Penyihir : sekertaris
, ambilkan aku jahe, kunyit , asem, garem , gula , daun jeruk , terasi, bawang
merah, bawng putih, merica, micin, dannn...............................
Sekerteris : tunggu
tunggu tuanku, kita mau bikin ramuan apa mau jualan bumbu dapur sih ??
Penyihir : aduh
cerewet ! cepat ambilkan, daripada kamu yang aku masak !
Sekertaris : iya baiklah
tuanku.
( Berjalan menuju
lemari bahan )
Sekertaris : aduh
yang mana ini bahannya ? ( mengambil bahan yang salah ) ah mungkin yang ini (
bergegas mengambil bahan – bahan dan memberikannya kepada nenek sihir ) ini
tuanku .
Penyihir : bagus sini
berikan padaku
( beberapa saat
kemudian)
Penyihir : akhirnya
selesai juga ramuanku , sekertaris ambil bakpao itu, aku akan tetesi bakpao itu
dengan ramuanku.
Sekertaris : ini
tuanku .
( Penyihirpun
menetesi bakapao )
Sekertaris : lalu
kapan tuanku akan memberikan bakpao tersebut ?
Penyihir : malam
ini,kita akan memberikannya
(Penyihirpun menyamar
dan pergi kerumah putri salju yang berada di tengah hutan kopi. )
Babak 2
(Di hutan )
Penyihir : perrmisi ,
haalooo spada speda spidi , any body home .
Putri : iya iya sabar
, aku lagi diatas pohon nih.
( bruuuugggss terdengar suara putri salju yang jatuh dari
atas pohon )
Penyihir : au sakit
yah kasian deh, eh maaf maaf sini sini aku bantu
Putri : aduh
terimakasih yaa ,, oh iya kamu siapa ?
Penyihir : namaku
petik singkatan dari penyihir cantik,
aku tadi tersesat, rumahku ada diujung jalan setapak tapi aku lupa bawa peta jadi gatau deh mau
kemana, ehm apakah kamu bisa bantu aku menuju jalan setapak ?
Putri : oh nama kamu
petik , ehm tapi gimana ya pekerjaan rumahku belum selesai, besok harus
dikumpul .
Penyihir : pekerjaan
rumah ? maksutmu pr ? memangya di dongeng ada pr ya ?
Putri : eh maksutnya
pekerjaan rumah seperti masak, nyuci,
nyapu, ngepel, dan masih ada yang lainnya
Penyihir : kamu itu
putri apa pembantu sih
Putri : ya maklum
belum ada yang mau jadi pembantuku
Penyihir : yasudahlah
tapi tolong ya bantu aku menuju jalan setapak
Putri : ehm
yasudahlah yuk mari aku antar
( putri salju pun
mengantar penyihir menuju jalan setapak )
BABAK 3
( di jalan setapak )
Putri : oh iya petik,
kenapa kamu bisa tersesat tadi ?
Penyihir : oh tadi
aku sedang berburu kelinci percobaan ,
tapi kelinci tak dapat aku tersesat
Putri : owh begitu
rupanya, nah petik lihat itu jalan setapak
Penyihir : mana mana
? aku tidak melihatnya, aduh dimana sih ?
Putri : hai , lihat
kebawah , bukannya kita sudah berada di jalan setapak
Penyihir : oh ya
ampun maaf , aku tidak melihatnya
Putri : baiklah kita
sudah sampai aku tinggal pulang ya
Penyihir : terimakasih banyak ya , oh iya aku punya
sesuatu untukmu ( mengeluarkan bakpao ) ini untukmu sebagai ucapan
terimakasihku
Putri : aduh tidak
usah repot repot ( langsung merebut ) kebetulan sekali aku lapar
Penyihir : gak usah
repot – repot tapi langsung dirampas , dasar rakus
( putri salju memakan
bakpao tersebut dan beberapa saat kemudian dia terjatuh dan tertidur )
Penyihir : hahahhahahaa
, akhirnya wanita yang menyaingi kecantikankupun tewas , dan tak ada satu
wanitapun yang bisa menandingi kecantikanku lagii hahahhahahha
Sekertaris : tuanku
tuanku , ( terengah – engah karena berlari )
Penyihir : hey ada
apa kamu ini sudah kayak dikejar hantu aja
Sekertaris : mana
mungkin , aku kan neneknya hantu tuanku, putri salju tidak tewas tuanku !!!.
Penyihir : apaaaa!!!
Maksutmu tidak tewas ?
Sekertaris : tadi
bahan yang tuanku masukkan salah, itu merupakan ramuan untuk tidur selamanya bukan
tewas selamanya tuanku
Penyihir : lalu
bagaimana . tapi yasudahlah biarkan saja toh dia sudah tertidur untuk selamanya
hahahhaaa, yasudahlah ayo kita pulang sebelum ada yang melihat kita dan
disangka kita mau ngapa- ngapain dia lagi
Sekertris : baiklah
tuanku
( penyihir dan
sekertarisnya pergi , namun beberapa saat kemudian ada seorang pangeran yang
melintasi jalan setapak bersama dayangnya )
Pangeran : dayang
mengapa aku belum juga bertemu dengan wanita yang sangat cantik? Apakah ini akibat
wajahku yang terlalu ganteng ?
Dayang : pangeran
bukannya terlalu ganteng, tapi terlalu jelek
Pangeran : apa!!
Dayang tak tau diri, apa kau tak menghargai usahaku untuk melakukan operasi
plastik selama 50 kali
Dayang : maaf
pangeran bukannya saya tidak mau menghargai, tapi usaha yang pangeran lakukan percuma
karena plastik yang pangeran gunakan untuk operasi itukan diambil dari ember
plastik, botol plastik, gelas plastik , dan bahan – bahan lainnya yang terbuat
dari plastik.
Pangeran : heii tutup
bibirmu jangan keras-keras dong malu didengar orang, bisa – bisa reputasiku
sebagai pangeran bisa hancur
Dayang : ups maaf
pangeran
( tiba-tiba pangeran
melihat sesuatu )
Pangeran : hey dayang
, apa itu ?
Dayang : saya kurang
tahu pangeran mungkin orang gila yang sedang tidur
Pangeran : hush ayo
coba kita liat
( menghampiri putri
salju yang terbaring )
Pangeran : ya ampun
siapa dia dayang, cantik sekali !!, masa
orang gila ada yg secantik ini
Dayang : mungkin
kebanyakan hutang pangeran makanya jadi gila
Pangeran : ayo kita
bangunkan dia ,
( pangeran berusaha
membangunkan dia dengan berbagai macam cara namun gagal )
Pangeran : cantik –
cantik kok kalau tidur kayak kebo sih , susah sekali dibangunin, dayang apa
yang harus kita lakukan.
Dayang : siram aja
dengan air pangeran , mungkin dia bangun
Pangeran : wah betul
juga katamu, sini ambilkan aku air
( dayang mengambilkan
air )
Pangeran : oh tuhan
kenapa dia tidak bangun juga ( pangeranpun pasrah dan ia bernyanyi )
(dayang menutup
telinga karena suara pangeran sangat merdu merusak dunia )
Putri : hey diam
jangan bernyanyi lagi suaramu itu sangat merdu
Pangeran : hey kamu
sudah bangun rupanya
Putri : yaiyalah
bangun sakit telingaku dengerin suaramu yang merdu
Pangeran : loh suara
merdu kok telinga sakit
Putri : iya merusak
dunia
Pangeran : oh ayolah,
hey siapa namamu
Putri : namaku putri
salju kamu siapa
Pangeran : aku
pangeran negri dongeng , hey tahukah kamu aku sedang mencari pendamping yang
sangat cantik, dan aku sudah menemukannya
Putri : kamu curhat ya ?
Pangeran : biar
romantis tanya dong , siapa wanita itu , gimana sih
Putri : oh baiklah ,
emang siapa
Pangeran : wanita itu
kamu , maukah kamu menikah denganku dan tinggal di istana bersamaku
Putri : apa ! kamu
serius , tapi aku
Pangeran : apa yang
kamu fikirkan lagi
Putri : baiklah aku
mau
BABAK 4
( istana )
Putri : dayang tolong
ambilkan sepatuku,
Dayang : ini putri,
ya ampun sungguh beruntung pangeran mendapatkanmu yang cantik ini.
Putri : kau bisa saja
dayang, bagaimana dengan tamu undangan apakah sudah hadir semua
Dayang : sudah putri
, dan sekarang mari kita mulai acaranya
( di ruang pesta )
Pangeran : putri kau
sunggug cantik bersediakah kau menikah dengan ku
Putri : iya pangeran
aku sangat bersedia
( bertukar cincin namun
tiba penyihir datang )
Penyihir : hey tunggu
, mengapa aku tidak kalian undang
Putri : petik , maaf
aku lupa yasudah bergabunglah dalam pestaku
( Tamat dengan akhir
bahagia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar