Rabu, 10 Februari 2016

DRAMA KOMEDI PUTRI SALJU YANG TERTIDUR

PENULIS SKENARIO : INDRI MUTIARAP
PEMERAN :
1.       Penyihir
2.       Sekertaris penyihir
3.       Cermin ajaib
4.       Putri salju
5.       Pangeran
6.       Dayang

LATAR :
1.       DI RUMAH PENYIHIR
2.       DI HUTAN
3.       DI PINGGIR JALAN SETAPAK
4.       DI ISTANA

SINOPSIS :
                Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang penyihir cantik beserta sekertarisnya. Ia memiliki sebuah cermin ajaib yang selalu berkata jujur setiap penyihir menanyakan suatu pertanyaan. Sampai suatu ketika penyihir tersebut bertanya kepada cermin siapa wanita tercantik di dunia. Cerminpun menjawab Putri Saljulah wanita tercantik didunia. Mendengar jawaban cermin ajaibnya, penyihirpun murka. Ia menyusun rencana bersama sekertarisnya untuk melenyapkan Putri Salju. Namun rencana untuk melenyapkan putri saljupun gagal karena ramuan yang dibuat penyihir hanya berhasil membuat putri salju tertidur. Pada saat putri salju tertidur ia diselamat oleh seorang pangeran.

BABAK 1:
( Di rumah penyihir )
Penyihir : sekertaris dimana kamu ? cepat kemari
Sekertaris : iya tuanku, ada yang bisa aku bantu ?
Penyihir : aku bosan selalu membuat ramuan, belikan aku hape dong , biar bisa kugunakan untuk browsing, chatting, fban, twitteran, Yman, dan yang lainnya agar aku tidak bosan.
Sekertaris : tapi tuanku
Penyihir : argh gak ada tapi-tapian, cepat belikan!
Sekertaris : ( penyihir tapi kok bodo sih )
Penyihir : hei kenapa masih diam disini ?
Sekertaris : maaf tuanku, bukannya saya tidak mau membelikan, tapi inikan dongeng tuanku, mana ada yang jualan hape.
Penyihir : ooh gitu yah , ehm  ya sudah kalau begitu ambilkan cermin ajaibku.
Sekertaris : ehm baiklah tuanku
( sekertaris pun mengambilkan cermin ajaib penyihir )
Sekertaris : ini tuanku cermin ajaibnya
Penyihir : mana mana , berikan padaku , sekarang kamu pergi sana ! kamu pergi kehutan untuk berburu ubur –ubur
Sekertaris : iya tuanku , ehh kok ubur – ubur ada dihutan tuanku ?
Penyihir : aduh banyak tanya ,masih mending aku suruh berburu ubur-ubur daripada ikan lele
Sekertaris : ehhhhhhhh tambah parah , baiklah tuanku
( sekertarispun pergi kehutan untuk berburu ubur-ubur sesuai yang diperintahkan majikannya, dan penyihirpu mulai asyik dengan cermin ajaibnya )
Penyihir : hai cermin apa kabar?
Cermin : buruk kabar
Penyihir : loh kok buruk ?
Cermin : suka suka aku dong mau bilang apa
Penyihir : loh , kok kamu jadi galak sih, aku banting baru tau rasa
Cermin : jangan jangan ampun ampun
Penyihir : nah gitu dong yang sopan , jangan kayak orang gak pernah sekolah
Cermin : kan emang aku gapernah sekolah
Penyihir : owh iya ya lupa   hehehee , owh iya min aku mau nanyak nih
Cermin : nanya apa hir ?
Penyihir : 1 + 1 sama dengan berapa ?
Cermin : gapernah sekolah ya , 1 + 1 aja gak tau !  jawabannya 3 tauk
Penyihir : owh 3 ya hehehee , tapi kalo hatiku tambah hatimu jadi berapa ?
Cermin : penyihir gila ! sejak kapan cermin punya hati ,
Penyihir :  ya maaf min, yaa maklumlah  penyihir terhebat dan tercantik  seperti aku ini terlalu sibuk memikirkan hatimu.
Cermin : aduh GR sekali sih , wanita tercantik didunia itu putri salju tauk
Penyihir : apa!!!! Siapa dia ? berani-beraninya menandingi kecantikanku !
Cermin : dia itu putri yang terbuang, dia sekarang tinggal ditengah hutan kopi dibelakang rumah kita .
Penyihir : kurang sopan kenapa dia tidak melapor padaku, jadinyakan  aku tidak meminta pajak padanya.
Cermin : dasar penyihir matre , kita kan lagi bahas kecantikan putri salju
Penyihir : owh iya ya aku lupa , aku harus melenyapkan putri salju dari hutan kopi dibelakang rumah  kita.
( penyihir pun mengatur rencana bersama dengan sekertarisnya mereka berencana meracuni putri salju )
Penyihir : sekertaris , ambilkan aku jahe, kunyit , asem, garem , gula , daun jeruk , terasi, bawang merah, bawng putih, merica, micin, dannn...............................
Sekerteris : tunggu tunggu tuanku, kita mau bikin ramuan apa mau jualan bumbu dapur sih ??
Penyihir : aduh cerewet ! cepat ambilkan, daripada kamu yang aku masak !
Sekertaris : iya baiklah tuanku.
( Berjalan menuju lemari bahan )
Sekertaris : aduh yang mana ini bahannya ? ( mengambil bahan yang salah ) ah mungkin yang ini ( bergegas mengambil bahan – bahan dan memberikannya kepada nenek sihir ) ini tuanku .
Penyihir : bagus sini berikan padaku
( beberapa saat kemudian)
Penyihir : akhirnya selesai juga ramuanku , sekertaris ambil bakpao itu, aku akan tetesi bakpao itu dengan ramuanku.
Sekertaris : ini tuanku .
( Penyihirpun menetesi bakapao )
Sekertaris : lalu kapan tuanku akan memberikan bakpao tersebut ?
Penyihir : malam ini,kita akan memberikannya
(Penyihirpun menyamar dan pergi kerumah putri salju yang berada di tengah hutan kopi. )
Babak 2
(Di hutan )
Penyihir : perrmisi , haalooo spada speda spidi , any body home .
Putri : iya iya sabar , aku lagi diatas pohon nih.
( bruuuugggss  terdengar suara putri salju yang jatuh dari atas pohon )
Penyihir : au sakit yah kasian deh, eh maaf maaf sini sini aku bantu
Putri : aduh terimakasih yaa ,, oh iya kamu siapa ?
Penyihir : namaku petik singkatan dari penyihir cantik,  aku tadi tersesat, rumahku ada diujung jalan setapak  tapi aku lupa bawa peta jadi gatau deh mau kemana, ehm apakah kamu bisa bantu aku menuju jalan setapak ?
Putri : oh nama kamu petik , ehm tapi gimana ya pekerjaan rumahku belum selesai, besok harus dikumpul .
Penyihir : pekerjaan rumah ? maksutmu pr ? memangya di dongeng ada pr ya ?
Putri : eh maksutnya pekerjaan rumah  seperti masak, nyuci, nyapu, ngepel, dan masih ada yang lainnya
Penyihir : kamu itu putri apa pembantu sih
Putri : ya maklum belum ada yang mau jadi pembantuku
Penyihir : yasudahlah tapi tolong ya bantu aku menuju jalan setapak
Putri : ehm yasudahlah yuk mari aku antar
( putri salju pun mengantar penyihir menuju jalan setapak )

BABAK 3
( di jalan setapak )
Putri : oh iya petik, kenapa kamu bisa tersesat tadi ?
Penyihir : oh tadi aku sedang berburu  kelinci percobaan , tapi kelinci tak dapat aku tersesat
Putri : owh begitu rupanya, nah petik lihat itu jalan setapak
Penyihir : mana mana ? aku tidak melihatnya, aduh dimana sih ?
Putri : hai , lihat kebawah , bukannya kita sudah berada di jalan setapak
Penyihir : oh ya ampun maaf , aku tidak melihatnya
Putri : baiklah kita sudah sampai aku tinggal pulang ya
Penyihir :  terimakasih banyak ya , oh iya aku punya sesuatu untukmu ( mengeluarkan bakpao ) ini untukmu sebagai ucapan terimakasihku
Putri : aduh tidak usah repot repot ( langsung merebut ) kebetulan sekali aku lapar
Penyihir : gak usah repot – repot tapi langsung dirampas , dasar rakus
( putri salju memakan bakpao tersebut dan beberapa saat kemudian dia terjatuh dan tertidur )
Penyihir : hahahhahahaa , akhirnya wanita yang menyaingi kecantikankupun tewas , dan tak ada satu wanitapun yang bisa menandingi kecantikanku lagii hahahhahahha
Sekertaris : tuanku tuanku , ( terengah – engah karena berlari )
Penyihir : hey ada apa kamu ini sudah kayak dikejar hantu aja
Sekertaris : mana mungkin , aku kan neneknya hantu tuanku,  putri salju tidak tewas tuanku !!!.
Penyihir : apaaaa!!! Maksutmu tidak tewas ?
Sekertaris : tadi bahan yang tuanku masukkan salah, itu merupakan ramuan untuk tidur selamanya bukan tewas selamanya tuanku
Penyihir : lalu bagaimana . tapi yasudahlah biarkan saja toh dia sudah tertidur untuk selamanya hahahhaaa, yasudahlah ayo kita pulang sebelum ada yang melihat kita dan disangka kita mau ngapa- ngapain dia lagi
Sekertris : baiklah tuanku
( penyihir dan sekertarisnya pergi , namun beberapa saat kemudian ada seorang pangeran yang melintasi jalan setapak bersama dayangnya )
Pangeran : dayang mengapa aku belum juga bertemu dengan wanita yang sangat cantik? Apakah ini akibat wajahku yang terlalu ganteng ?
Dayang : pangeran bukannya terlalu ganteng, tapi terlalu jelek
Pangeran : apa!! Dayang tak tau diri, apa kau tak menghargai usahaku untuk melakukan operasi plastik selama 50 kali
Dayang : maaf pangeran bukannya saya tidak mau menghargai, tapi usaha yang pangeran lakukan percuma karena plastik yang pangeran gunakan untuk operasi itukan diambil dari ember plastik, botol plastik, gelas plastik , dan bahan – bahan lainnya yang terbuat dari plastik.
Pangeran : heii tutup bibirmu jangan keras-keras dong malu didengar orang, bisa – bisa reputasiku sebagai pangeran bisa hancur
Dayang : ups maaf pangeran
( tiba-tiba pangeran melihat sesuatu )
Pangeran : hey dayang , apa itu ?
Dayang : saya kurang tahu pangeran mungkin orang gila yang sedang tidur
Pangeran : hush ayo coba kita liat
( menghampiri putri salju yang terbaring )
Pangeran : ya ampun siapa dia dayang,  cantik sekali !!, masa orang gila ada yg secantik ini
Dayang : mungkin kebanyakan hutang pangeran makanya jadi gila
Pangeran : ayo kita bangunkan dia ,
( pangeran berusaha membangunkan dia dengan berbagai macam cara namun gagal )
Pangeran : cantik – cantik kok kalau tidur kayak kebo sih , susah sekali dibangunin, dayang apa yang harus kita lakukan.
Dayang : siram aja dengan air pangeran , mungkin dia bangun
Pangeran : wah betul juga katamu, sini ambilkan aku air
( dayang mengambilkan air )
Pangeran : oh tuhan kenapa dia tidak bangun juga ( pangeranpun pasrah dan ia bernyanyi )
(dayang menutup telinga karena suara pangeran sangat merdu merusak dunia )
Putri : hey diam jangan bernyanyi lagi suaramu itu sangat merdu
Pangeran : hey kamu sudah bangun rupanya
Putri : yaiyalah bangun sakit telingaku dengerin suaramu yang merdu
Pangeran : loh suara merdu kok telinga sakit
Putri : iya merusak dunia
Pangeran : oh ayolah, hey siapa namamu
Putri : namaku putri salju kamu siapa
Pangeran : aku pangeran negri dongeng , hey tahukah kamu aku sedang mencari pendamping yang sangat cantik, dan aku sudah menemukannya
Putri  : kamu curhat ya ?
Pangeran : biar romantis tanya dong , siapa wanita itu , gimana sih
Putri : oh baiklah , emang siapa
Pangeran : wanita itu kamu , maukah kamu menikah denganku dan tinggal di istana bersamaku
Putri : apa ! kamu serius , tapi aku
Pangeran : apa yang kamu fikirkan lagi
Putri : baiklah aku mau
BABAK 4
( istana )
Putri : dayang tolong ambilkan sepatuku,
Dayang : ini putri, ya ampun sungguh beruntung pangeran mendapatkanmu yang cantik ini.
Putri : kau bisa saja dayang, bagaimana dengan tamu undangan apakah sudah hadir semua
Dayang : sudah putri , dan sekarang mari kita mulai acaranya
( di ruang pesta )
Pangeran : putri kau sunggug cantik bersediakah kau menikah dengan ku
Putri : iya pangeran aku sangat bersedia
( bertukar cincin namun tiba penyihir datang )
Penyihir : hey tunggu , mengapa aku tidak kalian undang
Putri : petik , maaf aku lupa yasudah bergabunglah dalam pestaku


( Tamat dengan akhir bahagia )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar